Kenapa Saham Unilever Turun Terus? Ini Penjelasan Simpelnya!

Table of Contents

Kenapa Saham Unilever Turun Terus? Ini Penjelasan Simpelnya!

Analisis saham Unilever dan kompetitor

Unilever adalah salah satu saham legendaris yang banyak diburu investor pemula. Tapi kenapa harga sahamnya malah stagnan?

Dalam 11 tahun terakhir, saham Unilever hanya naik sekitar 198%. Bandingkan dengan Mayora yang naik 1800%! Artikel ini akan membahas dua indikator kunci yang menjelaskan kenapa pertumbuhan saham Unilever kalah jauh dibanding kompetitor sejenisnya.

Flashback: Untung Rugi Investasi Unilever

  • Beli Unilever 5 tahun lalu → masih rugi 22%
  • Beli Unilever 11 tahun lalu → untung 198%

Sekilas terlihat bagus, tapi jika dibandingkan dengan saham consumer goods lainnya...

Perbandingan dengan Saham Lain (11 Tahun):

  • Mayora: naik 1800%
  • Ultrajaya: naik 923%
  • Japfa: naik 650%
  • ICBP: naik 246%
  • Unilever: hanya naik 198%

Kenapa Saham Unilever Tertinggal?

Dalam video dijelaskan dua indikator sederhana yang bisa bantu kamu analisa perusahaan: pertumbuhan penjualan dan pertumbuhan nilai buku (ekuitas).

1. Pertumbuhan Penjualan

Contoh sederhana: Bisnis bakso yang awalnya jual 1000 mangkok, naik jadi 2600 dalam 10 tahun, artinya bisnisnya bagus. Sama halnya dengan perusahaan—penjualan yang meningkat menunjukkan bisnis berkembang.

Data Penjualan (2010–2020):

  • Mayora: naik 225% (1000 ➝ 3250 mangkok)
  • Ultrajaya: naik 210%
  • Japfa: naik sekitar 180%
  • ICBP: naik sekitar 130%
  • Unilever: hanya naik 118%

2. Pertumbuhan Nilai Buku (Book Value)

Nilai buku mencerminkan aset bersih perusahaan. Kalau bertumbuh, berarti perusahaan mengalokasikan keuntungannya untuk ekspansi dan pertumbuhan.

Data Nilai Buku (2010–2020):

  • Mayora: naik 427%
  • Japfa: naik 250%
  • Ultrajaya: naik sekitar 200%
  • ICBP: naik 140%
  • Unilever: hanya naik 21,9%

Analogi Sederhana: Tukang Bakso dan Pohon

Bayangkan semua perusahaan itu adalah tukang bakso:

  • Bang Mayora berhasil jual 3250 mangkok (naik drastis)
  • Bang Unilever hanya 2182 mangkok

Sama juga dengan pohon:

  • Pohon Mayora: tumbuh dari 1 meter jadi 5,2 meter
  • Pohon Unilever: hanya tumbuh jadi 1,2 meter

Pertumbuhan yang tinggi = valuasi saham yang tinggi

Jadi, Apakah Unilever Jelek?

Tidak. Unilever tetap lebih baik dibanding deposito atau tabungan. Namun jika dibandingkan dengan teman-teman satu sektornya, pertumbuhannya paling kecil, baik dari sisi penjualan maupun nilai buku.

Tips Investasi untuk Pemula

  1. Bandingkan saham dalam satu sektor yang sama
  2. Cek grafik penjualan dan pertumbuhan ekuitas
  3. Pilih yang konsisten bertumbuh
  4. Gunakan data laporan keuangan sebagai dasar
“Kalau lo bingung pilih saham, lihat aja yang penjualannya dan nilai bukunya terus tumbuh. Biasanya, itu tanda perusahaan yang baik.”

Kesimpulan: Gunakan Data, Bukan Feeling

Unilever bukan saham buruk, tapi pertumbuhannya kalah dari Mayora, Ultrajaya, dan Japfa karena dua hal:

  • Penjualan yang lambat tumbuh
  • Nilai buku yang hampir stagnan

Belajar dari sini, kamu bisa mulai membandingkan saham secara sederhana, tanpa perlu jadi analis profesional. Cukup lihat dua hal: penjualan & ekuitas.


Ayo Diskusi!

Kamu masih pegang saham Unilever? Atau sudah pindah ke saham lain? Tulis pendapat kamu di kolom komentar dan bagikan artikel ini ke teman-teman yang baru mulai investasi!

Label:

Finance

Referensi:

Video: Kenapa Saham Unilever Turun Terus? (Part 2)
Channel: Saham dari Nol
Link: https://www.youtube.com/watch?v=qSpmAOuZfLk

Post a Comment