Kenapa Saham Unilever Turun Terus? Ini Penjelasan Logisnya!

Table of Contents

Kenapa Saham Unilever Turun Terus? Ini Penjelasan Logisnya!

ilustrasi saham unilever

Kalau kamu beli saham Unilever 5 tahun lalu, sekarang nilainya masih minus 22%. Tapi tunggu dulu—apa ini berarti Unilever perusahaan yang buruk?

Banyak yang bilang, kalau mau investasi aman, beli saham bluechip seperti Unilever. Tapi kenyataannya, kok turun terus? Artikel ini akan mengurai logika di balik fenomena penurunan harga saham Unilever yang ternyata tidak sesederhana kelihatannya.

Investasi Bluechip = Aman? Tidak Selalu!

Unilever tetaplah perusahaan yang sangat solid, dengan brand kuat dan produk yang menjangkau hampir semua rumah tangga Indonesia. Tapi, masalahnya bukan di perusahaannya, melainkan di harga beli sahamnya.

Kisah Warung 10 Juta dan Pelajaran Tentang Harga Wajar

Bayangkan sebuah warung dengan modal bersih 10 juta, menghasilkan keuntungan 5 juta per tahun. Artinya, balik modal dalam 2 tahun. Tapi bagaimana kalau warung itu dijual 820 juta? Balik modalnya butuh 164 tahun! Sebagus apa pun bisnisnya, kalau dibeli terlalu mahal, ya tetap tidak masuk akal.

Itulah analogi yang digunakan untuk menjelaskan Unilever. Meski keuntungannya luar biasa besar, pada tahun 2017 Unilever diperdagangkan dengan PBV (Price to Book Value) hingga 82 kali! Artinya, sahamnya dijual 82 kali lebih mahal dari nilai bersihnya.

PBV Unilever dari Tahun ke Tahun

PBV adalah salah satu indikator sederhana tapi powerful untuk mengukur harga wajar suatu saham. Berikut ini datanya:

  • PBV Tahun 2017: 82x
  • PBV Saat Ini: 52x
  • PBV Rata-rata 5 Tahun (2016–2020): 61,7x
  • PBV Rata-rata 11 Tahun (2010–2020): 52,5x

Artinya? Saat ini, saham Unilever sedang berada pada harga wajarnya — bahkan sedikit lebih murah dibanding rata-rata 11 tahun terakhir.

Mengapa Saham Unilever Turun Terus?

Bukan karena perusahaannya jelek, tapi karena:

  1. Harga sahamnya sebelumnya terlalu mahal
  2. Sekarang sedang menyesuaikan ke harga wajarnya

Harga saham dalam jangka panjang akan selalu kembali ke nilai fundamental perusahaan. Jika dulu dibeli terlalu mahal, ya pasti akan turun menuju harga yang lebih masuk akal.

Unilever Masih Layak Investasi?

Dengan Return on Equity (ROE) yang sangat tinggi—bahkan mencapai 135% per tahun—Unilever adalah bisnis yang sangat menguntungkan. Namun, kuncinya adalah membeli di harga yang tepat.

Membeli saham bagus di harga wajar adalah strategi yang jauh lebih bijak dibanding beli saham biasa di harga murah.

Warren Buffett pernah bilang:
“It’s far better to buy a wonderful company at a fair price, than a fair company at a wonderful price.”

Kapan Saat yang Tepat Beli Saham Unilever?

Data menunjukkan bahwa harga saham Unilever saat ini sedang berada di bawah harga rata-rata 5 tahun dan setara dengan harga rata-rata 11 tahun terakhir. Dengan kata lain: Sekarang adalah waktu yang wajar untuk membeli.

Kalau kamu percaya bahwa bisnis Unilever akan terus berlanjut dan menguntungkan, maka membeli sekarang bisa jadi keputusan yang bijak. Tapi tetap ingat, analisa sendiri sebelum beli!

Kesimpulan

  • Unilever bukan perusahaan jelek — justru sangat bagus.
  • Harga sahamnya turun karena dulu overvalued.
  • Sekarang harga sahamnya sudah kembali ke level wajar (PBV sekitar 52x).
  • Beli saham bagus di harga wajar = strategi jangka panjang yang cerdas.

Sekarang kamu sudah tahu alasannya kenapa saham Unilever turun terus, bukan karena bangkrut, tapi karena sedang menyesuaikan harga ke nilai wajarnya.

Yuk diskusi di kolom komentar! Kamu tim beli sekarang, tunggu lebih murah, atau sudah punya Unilever di portofolio?

Label: Finance

Referensi

Post a Comment