Bongkar Rahasia Ngatur Uang Triliuner: 5 Mindset Anti-Gagal dari Andrew Susanto
Table of Contents
Bongkar Rahasia Ngatur Uang Triliuner: 5 Mindset Anti-Gagal dari Andrew Susanto
Ingin tahu cara triliuner mengatur uang? Ini bukan tentang potong pengeluaran, tapi tentang mindset. Pelajari 5 rahasia ngatur uang dari Andrew Susanto.Pendahuluan: Lupakan Nasihat Keuangan Konvensional
Anda mungkin sudah bosan mendengar nasihat keuangan yang itu-itu saja: "hemat pangkal kaya," "catat semua pengeluaran," atau "jangan minum kopi mahal." Bagaimana jika saya katakan bahwa cara berpikir para triliuner dalam mengatur uang mereka sama sekali berbeda? Ini bukan lagi soal bertahan hidup, tapi soal membangun dan melindungi kerajaan finansial. Artikel ini akan membongkar rahasia dan pola pikir fundamental dalam mengatur uang ala Andrew Susanto, seorang pengusaha yang dibedah dalam kanal YouTube Timothy Ronald. Kita akan menyelami logikanya, mulai dari cara ia memandang risiko hingga strategi alokasi asetnya yang mungkin akan mengejutkan Anda. Siapkan diri Anda untuk sebuah pergeseran paradigma total dalam melihat uang.Pondasi Utama: Memiliki "Mesin Uang" yang Berjalan
Sebelum kita membahas alokasi aset seperti saham, obligasi, atau emas, ada satu konsep fundamental yang harus dipahami. Andrew Susanto bisa menerapkan strateginya karena ia memiliki pondasi yang sangat kokoh: sebuah "mesin uang" atau bisnis utama (dalam kasusnya, PGI) yang menghasilkan keuntungan masif dan konsisten. Mesin uang inilah yang memberinya kemewahan untuk tidak terlalu pusing dengan inflasi atau imbal hasil investasi yang "hanya" 5-10% per tahun. Ketika bisnis Anda bisa menghasilkan profit 30% dari total aset, maka fokus utama Anda bukanlah mencari keuntungan agresif di pasar modal, melainkan melindungi kekayaan (wealth preservation) yang sudah ada. Ini adalah perbedaan krusial antara mentalitas orang kaya dan orang yang baru mau kaya.Lima Mindset Triliuner dalam Mengelola Kekayaan
Mengelola uang triliunan bukan sekadar angka, tapi soal psikologi dan prinsip yang dipegang teguh. Berikut adalah lima pilar mindset yang menjadi dasar dari setiap keputusan finansial Andrew Susanto.1. Terobsesi dengan Manajemen Risiko, Bukan Keuntungan
Banyak orang tergiur dengan potensi keuntungan besar dan mengabaikan risikonya. Andrew Susanto melakukan hal sebaliknya. Ia sangat konsisten dalam mengelola risiko. Ia lebih memilih peluang bisnis dengan risiko kecil namun potensi keuntungan besar, bahkan jika itu berarti harus "berdarah-darah" untuk mendapatkannya. Sebaliknya, ia akan dengan tegas menolak peluang dengan risiko tinggi, tidak peduli seberapa manis iming-iming keuntungannya.2. Paranoid Terhadap Kemiskinan
Ini mungkin terdengar aneh bagi seorang triliuner, tetapi Andrew Susanto mengakui bahwa ia memiliki ketakutan untuk kembali menjadi miskin. Rasa takut ini bukanlah kelemahan, melainkan sebuah mekanisme pertahanan yang super kuat. Rasa paranoid ini mendorongnya untuk menghitung segala sesuatu dengan sangat detail, memperkuat mitigasi risikonya, dan tidak pernah terlena dengan kekayaan yang sudah dimiliki.3. Anti FOMO (Fear of Missing Out) yang Ekstrem
Di saat orang lain panik membeli aset yang sedang viral atau meroket harganya, Andrew Susanto tetap tenang. Ia sangat anti-FOMO. Ia tidak akan ikut-ikutan tren investasi yang volatil hanya karena orang lain pamer keuntungan. Fokusnya adalah pada aset yang ia pahami, stabil, dan aman. Baginya, ketenangan tidur jauh lebih berharga daripada potensi keuntungan sesaat yang penuh risiko.4. Fokus Total pada Satu Mesin Uang
Salah satu kesalahan terbesar pengusaha adalah terlalu cepat melebarkan sayap ke bisnis lain saat bisnis utamanya belum benar-benar kokoh. Andrew Susanto menekankan pentingnya fokus dan totalitas pada satu bisnis hingga bisnis tersebut benar-benar menjadi mesin uang yang andal. Pengalamannya mencoba banyak hal di masa lalu justru membuang waktu dan uang. Energi yang terpecah tidak akan memberikan hasil yang maksimal.5. Membeli Waktu dan Kenyamanan, Bukan Sekadar Kemewahan
Bagi orang biasa, jet pribadi adalah simbol kemewahan. Bagi Andrew Susanto, itu adalah alat produktivitas. Ia tidak membeli kemewahan untuk pamer, melainkan untuk membeli waktu dan kenyamanan. Fleksibilitas untuk terbang kapan saja, menghindari antrean bandara, dan mengadakan rapat di udara adalah efisiensi yang nilainya jauh melampaui harga jet itu sendiri. Ini adalah tentang menginvestasikan uang untuk mendapatkan kembali aset yang paling berharga: waktu.Struktur Alokasi Aset Sang Pelindung Kekayaan
Dengan "mesin uang" yang kuat, tujuan utama portofolio investasi Andrew Susanto adalah diversifikasi dan keamanan. Berikut adalah gambaran alokasinya:- Saham IHSG (20%): Diisi oleh saham-saham blue-chip yang stabil seperti Astra (ASII) atau BRI (BBRI).
- Obligasi (Bonds): Porsi signifikan, terutama obligasi dalam mata uang Dolar AS (USD Bonds) yang memberikan yield stabil dan obligasi pemerintah Indonesia (Indon/Indois) yang bebas pajak. Ini adalah pilar keamanan portofolionya.
- Properti: Investasi fisik yang nyata, termasuk properti di luar negeri seperti Singapura, meskipun ia sadar akan pajaknya yang tinggi untuk non-warga negara.
- Emas: Aset safe-haven klasik yang semakin ia perbanyak, sejalan dengan fokus bisnisnya.
- Time Deposit (Deposito): Instrumen paling aman untuk likuiditas dan stabilitas.
- Aset Alternatif (Jam Tangan & Kripto): Jam tangan mewah dianggap sebagai investasi dalam Dolar AS. Sementara itu, kripto hanya menempati porsi sangat kecil (1-3%) dari total asetnya, membuktikan prinsip manajemen risikonya.
Post a Comment